Kamis, 25 Agustus 2011

TUHAN dan LABA-LABA


Pada saat perang dunia kedua, ada seorang tentara Amerika yang terpisah dari kelompoknya di sebuah pulau terpencil di Lautan Pasifik. Karena pertempuran sangat gencar dan asap ada di mana-mana, dia terpisah dari rekan-rekannya.
            Sementara dia sendirian di dalam hutan, dia mendengar suara tentara musuh mulai mendekati tempat persembunyiannya. Dia mulai naik ke atas bukit, dimana ada banyak gua-gua kecil. Secara cepat dia langsung merangkak masuk kedalam sebuah gua untuk bersembunyi. Dia merasa aman untuk sementara waktu, namun ia menyadari jika tentara musuh naik ke bukit, mereka pasti akan memeriksa setiap gua dan membunuhnya.
            Di dalam gua ia mulai berdoa, “Tuhan, jika ini kehendak-Mu, tolong lindungi aku. Apapun yang terjadi, aku tetap mencintai-Mu dan mempercayai-Mu. Amin”
Setelah berdoa, dia bertiarap dan mulai mendengar suara tentara musuh yang mulai mendekatinya. Dia mulai berpikir, “Mungkin Tuhan tidak akan menolongku dari situasi ini.” Tiba-tiba ada seekor laba-laba yang mulai mebuat sarang tepat di mulut gua tempat ia bersembunyi.
            Dia terkejut dan berpikir, “Yang aku butuhkan sekarang adalah sebuah tembok penahan, mengapa Tuhan malah memberi jaring laba-laba?” Dari kegelapan gua, ia melihat musuh mulai mendekat dan memeriksa setiap gua. Dia bersiap-siap melakukan perlawanan terakhirnya, namun ada yang membuatnya heran, karena musuh hanya melihat sepintas saja gua tempat ia bersembunyi, kemudian pergi begitu saja.
            Dia langsung menyadari bahwa jaring laba-laba itu membuat gua itu seakan-akan belum ada seorangpun yang memasukinya. Karena kejadian itu, dia langsung berdoa minta ampun kepada Tuhan, “Ya Tuhan ampunilah aku. Aku lupa bahwa di dalam Engkau, jaring laba-laba yang hina ini dapat menjadi dinding beton yang kuat.”

Renungan :
            Dalam hidup ini kita sering menganggap bahwa Tuhan harus menyediakan hal yang besar dan dahsyat untuk menolong hidup kita. Tetapi kita sering lupa, bahwa di dalam Tuhan, hal yang kecil dan remeh bias dipakai Tuhan untuk menolong kita. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil!

“Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia.”
( 1 Korintus 1:25 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar