SIAPA ITU MALAIKAT AGUNG?
Malaikat Agung adalah “penghulu atau pemimpin para malaikat” (Yudas 1:9; 1 Tes 4:16). Dari ketujuh Malaikat Agung, hanya ada tiga yang kita kenal namanya, yaitu Malaikat Agung St. Mikhael, St. Gabriel dan St. Rafael. Para Malaikat Agung mempunyai empat tugas utama:
Memimpin pertempuran melawan setan.
Menyelamatkan jiwa-jiwa orang beriman dari kuasa musuh, terutama pada saat kematiannya.
Menjadi kemenangan bagi umat pilihan Tuhan, yaitu bangsa Israel dalam Perjanjian Lama dan umat Kristen dalam Perjanjian Baru.
Membimbing jiwa-jiwa dari dunia dan membawanya ke pengadilan akhir.
Sumber: Catherine Fournier; Domestic Church Communications Ltd.; [url]www.domestic-church.com[/url]
MENGAPA PARA MALAIKAT AGUNG DISEBUT SANTO?
Kata `Santa atau Santo’ berasal dari bahasa Latin `Sanctus’ yang artinya “suci, kudus”. Memberi gelar “Santa/Santo” kepada seseorang merupakan pengakuan atas kekudusannya. Menyebut malaikat agung sebagai “Santo” juga merupakan pengakuan atas kekudusannya.
Sumber: St. Anthony messenger, Ask the Wiseman : [url]www.americancatholic.org[/url]
Apa perbedaan Malaikat, Setan dan Manusia ?
Alkitab mengajarkan bahwa Tuhan membuat manusia “sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat” tugas dari malaikat adalah “Roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan” (Ibrani 2:5-7; 1:13-14).
Ini sepertinya ada suatu pertentangan: Manusia lebih rendah, tetapi lebih tinggi karena manusia menerima keselamatan. Dapatkah kita menjelaskan ini ?
Kami sengaja membuat suatu penulisan malaikat ini dikarena saat ini para pendeta maupun penginjil jarang sekali menjelaskan apa itu malaikat dan bagaimana statusnya untuk Manusia. Mengingat Iblis itu-pun adalah Malaikat, maka wajib semua keluarga Kristus mengetahuinya.
Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya, tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga. Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya. (Wahyu 12:7-9)
Untuk menjelaskan suatu pertentangan yang terjadi mengenai Malaikat dan Manusia, pertama-tama yang harus diingat adalah saat Yesus menjadi manusia. Yesus merendahkan diri waktu menjadi manusia. Sebagai manusia Ia “sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat (di dalam kemanusiaannya). Tuhan telah membuat manusia sebagai kepala atas segala ciptaan-Nya di bumi ini; tetapi mereka lebih rendah daripada malaikat, karena terikat oleh keadaan jasmani dan tempat mereka di bumi ini. Bapa di Sorga memerintahkan para malaikat untuk menolong manusia, karena mereka akan diberikan tempat yang lebih tinggi daripada malaikat di hari kebangkitan nantinya.
“Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan”. (Lukas 20:36)
Tuhan akan mengubah kedudukan manusia yang rendah di dalam kesementaraannya hingga pada saat Kerajaan Sorga dating dalam kesempurnaan-Nya.
Mari kita menyelidiki perbedaan antara malaikat dan manusia. Walaupun malaikat adalah makhluk mulia, Alkitab menjelaskan bahwa mereka berbeda dengan manusia dalam beberapa pokok yang penting.
Allah tidak disebut “Bapa” oleh malaikat-malaikat suci, karena mereka tidak pernah berdosa dan tidak perlu ditebus. Tentu pula dengan malaikat-malaikat yang jatuh tidak dapat memanggil Allah “Bapa” karena mereka pun tidak dapat ditebus.
Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!” (Matius 4:10)
Malaikat Pelindung
SIAPA ITU MALAIKAT PELINDUNG?“Malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.” (Mazmur 91: 10-12)
Oleh karena cinta kasih Allah yang luar biasa kepada kita, Ia telah memilih para malaikat terberkati di surga dan mengutusnya untuk menjadi pelindung kita masing-masing begitu kita dilahirkan. Malaikat pelindung akan melindungi dan menjaga kita selama ziarah kita di dunia agar kelak kita dapat selamat sampai ke rumah kita yang sesungguhnya, yaitu surga, di mana kita boleh bersatu dengan Bapa untuk selamanya. Doktrin (=ajaran) tentang malaikat merupakan bagian dari Tradisi Gereja.
Tugas malaikat pelindung ialah membimbing kita kepada pemikiran, perbuatan dan perkataan yang baik serta menghindarkan kita dari yang jahat. Ia mendorong kita untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan. Malaikat pelindung berbicara dalam hati nurani kita agar kita melaksanakan kehendak Tuhan. Namun, sering terjadi suaranya lenyap tak kedengaran, karena pada saat yang sama si iblis membangkitkan kesombongan kita serta meraung-raung di telinga kita dengan hasutan-hasutannya.
Agar kita lebih peka terhadap bisikan malaikat pelindung, kita perlu membina hubungan baik dengannya, yaitu dengan berdoa memohon perlindungan serta penyertaannya. Sudah selayaknya kita mengikuti bimbingan malaikat pelindung kita. Tuhan amat merindukan kita ada bersamanya di surga kelak. Malaikat pelindung adalah salah satu dari sekian banyak cara yang dilakukan Tuhan agar kita sampai kepada-Nya.
Gereja Katholik merayakan pesta untuk menghormati malaikat pelindung setiap tanggal 2 Oktober.
Saya Dan Para Malaikat
SIAPA ITU MALAIKAT?Tuhan menciptakan segala yang ada dari yang tidak ada dengan ke-MahaKuasaan-Nya dan Kasih-Nya untuk Ciptaan-Nya. Ia menjadikan segala sesuatu, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Semua makhluk hidup di bumi yang bergerak yang diciptakan oleh Tuhan mempunyai ‘jiwa’, yang merupakan intisari dari tubuh ragawi mereka. Oleh karena itu tubuh menjadi musnah jika jiwa sudah tidak tinggal lagi di dalamnya.
Tuhan juga menciptakan para malaikat. Mereka adalah makhluk rohani, artinya mereka tidak memiliki tubuh ragawi: tidak memiliki daging atau darah. Malaikat tidak dilahirkan, tetapi diciptakan Allah. Karena tidak memiliki tubuh, maka mereka tidak menjadi tua dan mati.
Malaikat memiliki kehendak dan budi. Sama seperti kita, para malaikat juga menerima rahmat dan kasih Tuhan. Tetapi, karena malaikat tidak mempunyai tubuh ragawi dan tidak tumbuh dan berkembang, tanggapan mereka atas kasih Tuhan juga tidak memerlukan waktu dan refleksi agar dapat tumbuh dan berkembang. Bagi mereka, keputusan untuk mengikuti Tuhan dan mentaati-Nya ditetapkan satu kali untuk selamanya.
Tuhan amat mengasihi manusia dan Ia memberikan kepada manusia sekaligus jiwa dan roh! Sama seperti para malaikat, kita juga mempunyai kebebasan untuk mengikuti Tuhan dan mentaati-Nya. Tetapi karena kita memiliki tubuh ragawi, kita tumbuh dan berkembang; kita belajar sementara kita tumbuh dewasa. Oleh karena itu kita juga bertumbuh setiap hari dalam menentukan pilihan untuk mencintai dan melayani Tuhan.
Malaikat diciptakan Tuhan untuk menjadi utusan-Nya. Kata ‘Malaikat’ berasal dari kata MALACH, yaitu bahasa Ibrani yang berarti utusan. Dalam bahasa Inggris kita menyebutnya ‘Angel’ yang diambil dari kata ANGELOS, bahasa Yunani yang juga berarti utusan. Sesuai dengan namanya, para malaikat bertugas membawa pesan dan misi dari Tuhan. Tuhan mengutus para malaikat untuk menyatakan kehendak-Nya, untuk membimbing, mengajar, menegur serta menghibur umat-Nya. Kita dapat menemukan dalam Kitab Suci bagaimana para malaikat tampil sebagai utusan Tuhan, mulai dari Kitab Kejadian dan sepanjang sejarah bangsa pilihan Tuhan. Dalam Perjanjian Baru, kita juga mengenal para malaikat lewat ajaran-ajaran Yesus sendiri.
Ada malaikat yang baik yang mengikuti dan mentaati Tuhan. Ada juga malaikat yang karena kesombongannya menolak untuk taat kepada perintah Tuhan. Mereka ingin menggunakan kekuatannya untuk kepentingan mereka sendiri. Para malaikat yang memberontak ini kita sebut setan atau iblis. Raja para iblis ialah Lucifer. Kesombongan setan menciptakan neraka. Di neraka tidak ada Tuhan dan dengan demikian untuk selamanya tidak ada harapan untuk memperoleh keselamatan.
Kita tidak tahu seperti apa para malaikat itu ketika mereka berada disekeliling Tahta Allah. Atau bahkan apakah mereka punya penampilan, mengingat mereka adalah makhluk rohani. Penampilan mereka di bumi tentulah amat menggentarkan dan menakjubkan. Banyak kali disebutkan dalam Kitab Suci bahwa kata-kata pertama mereka adalah “Jangan takut.”
“Kalian harus tahu bahwa kata `malaikat’ lebih mengacu pada jabatan, bukan kodrat. Makhluk surgawi ini selalu berupa roh. Mereka hanya dapat disebut malaikat jika mereka menyampaikan pesan. Para malaikat yang menyampaikan pesan-pesan yang tahap kepentingannya tidak terlalu tinggi disebut malaikat; dan mereka yang menyampaikan pesan-pesan yang sunguh amat penting kita sebut malaikat agung.” ~ homili Paus St. Gregorius Agung
Sumber: 1. Catherine Fournier; Domestic Church Communications Ltd.; [url]www.domestic-church.com;[/url] 2. James Kiefer’s Christian Biographies
Siapa sebenarnya Lucifer ?
Mengapa banyak masyarakat malayu yang asing mendengar nama Lucifer ? bagi saya wajar, sebab kata Lucifer itu sendiri bukanlah kata yang diserap dan bersumber dari bahasa Melayu ataupun bahasa Inggris, melainkan dicaplok dari bahasa Latin. Yang mana bila kita translate ke bahasa Inggris akan mengandung arti ” Light-bearer” ( Lux, Lucis = “Light”, dan Ferre =” to bear, bring” ). Maka cukup jelaslah bagi kita bahwa Kata Lucifer atau Lucisferre tersebut mangandung arti ” Si pembawa cahaya “. Perlu diketahui bahwa sebenarnya kata Lucifer sudah sangat dikenal oleh para kalangan peramal atau ahli nujum, melalui Lucifer mereka berusaha memperoleh berita-berita ghaib dengan cara menguping pembicaraan penghuni langit. Oleh mereka Lucifer ditujukan kepada ” Morning Star “, Planet Venus. Selain berarti sebagai Light-bearer, Lucifer juga memiliki makna sebagai ” Bright one“, ” Down-bearer ” serta “brought fire to humanity” ( yang membawa api bagi umat manusia).
Berdasarkan gagasan yang dikemukakan oleh banyak kalangan umat kristiani, yakni gagasan yang terlahir dari mitologi kristen dan Folkflore bahwa Lucifer merupakan perwujudan malaikat yang sebagian jiwa dan sifatnya sudah dimasuki sifat-sifat iblis. Pada abad modern ataupun masa pertengahan umat kristiani berkeyakian lain, menurutnya Lucifer yang oleh umat kristiani sebelum mereka sebagai “a Fallen Angel” ( malaikat jatuh ) di identifikasi sebagai seorang iblis terkutuk dan merupakan penjelmaan Iblis, dan musuh Tuhan. Dalam kesusastraan dan legenda kristen misalnya, yang percaya bahwa Lucifer merupakan malaikat yang paling mulia dan paling sempurna penciptaannya dibandingkan malaikat-malaikat lainnya yang tak terhitung jumlah pastinya. menurut mereka posisi Lucifer yang ditugaskan Tuhan untuk memimpin pujian-pujian suci di surga sulit tergantikan. Hal ini ternyata membuat Lucifer menjadi congkak dan merasa paling tinggi dari malaikat yang lain sehingga tidak jarang Lucifer merendahkan , menghina, mengejek malaikat yang rupa dan posisinya tidak sehebat dia. Semakin hari kesombongan Lucifer pun bertambah, dan mulai berani melawan ketentuan Tuhan. Lucifer yang telah dipenuhi rasa kesombongan itu pun secara terang-terangan melakukan pemberontakan untuk melawan kekuasaan Tuhan maka terjadilah peperangan antar penghuni surga yang tunduk dengan perintah Tuhan dengan pesukan malaikat yang berhasil dihimpun Lucifer ( kira-kira 1/3 dari jumlah malaikat ). Peperangan ini disebut oleh umat kristiani sebagai ” The War Of Heaven “. Akhirnya, pemberontakan yang didalangi oleh Lucifer pun berhasil dipadamkan. Lucifer dan Pengikutnya pun diusir dari surga dan dilemparkan ke bumi. Sejak itulah, Lucifer yang dulunya memiliki kemualian kini yang ada hanya kehinaan, yang dulunya menjadi pemimpin bagi malaikat-malaikat yang menghuni surga kini hanyalah manjadi tuan bagi dunia kegelapan, kekacauan, ketidakteraturan, kekacauan, dsb, demi mewujudkan misi-misinya yakni menjerumuskan seluruh umat manusia ke dalam jalan yang hina lagi sesat.
Di dalam kitab kejadian, Lucifer digambarkan telah berlaku picik dan keji terhadap pendahulu umat manusia, Nabi Adam as dan Hawa. Dengan menggunakan seekor ular Lucifer berhasil menjerumuskan keduanya kedalam lembah dosa. Ia adalah pendusta dan bapa ( sumber ) dari segala bentuk dosa dan kebohongan.
( Yoh 8 :44 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar