Jumat, 26 Agustus 2011

Rokok yang mendatangkan mujizat



Prem adalah seorang perokok berat yang tinggal di India. Suatu kali, dia mencuri sebuah buku tebal dari seorang asing di desanya. Setiba di rumah, dia melihat buku itu terdiri dari kertas tipis yang cocok untuk dijadikan kertas rokok gulungan.

Lalu, dia mulai menyobek lembaran halaman buku itu dan melipat dua. Kemudian menaruh tembakau di tengahnya dan menggulungnya menjadi rokok dan mengisapnya dengan nikmat. Setelah beberapa waktu, temannya datang. Prem menyobek lagi halaman buku itu supaya dibuatkan rokok untuk temannya. Namun temannya berkata, "Saya ingin melihat dulu apa isi kertas buku itu."

Setelah membaca beberapa paragraf, temannya berkata lagi, "Prem, nampaknya buku yang kau sobek dan bakar itu adalah Kitab Suci orang Kristen." Prem yang beragama Hindu itu ketakutan, karena menganggap bahwa Allahnya orang Kristen bisa marah dan menghukumnya. Sejak saat itu, Prem yang tidak bisa membaca meminta temannya membaca untuknya sisa isi Alkitab yang masih belum dibakar menjadi rokok itu.

Dua bulan kemudian, kedua orang Hindu itu mencari misionaris, sang pemilik Alkitab itu. Prem mengakui kesalahannya, "Pak, saya telah mencuri Kitab Suci bapak dua bulan lalu, dan membakar isinya sebagai rokok gulungan. Lalu teman saya menjelaskan bahwa itu adalah Kitab Suci. Setelah dibacakan isinya, kini kami berdua sadar dan benar-benar percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang sejati."

"Puji Tuhan, sejak kehilangan itu saya berdoa kiranya sang maling bisa bertobat dan mengenal Kristus. Dan kini, mujizat itu terjadi," jawab sang misionaris dengan wajah ceria menyambut kedua tamunya.

Jangan salah mengerti, kisah cerita ini bukanlah untuk mempromosikan rokok karena bisa mendatangkan mujizat. Rokok jelas sangat merusak kesehatan dan harus ditinggalkan. Melalui kisah ini kita dapat menyaksikan dan lebih meyakini bahwa Allah yang kita kenal dalam Yesus Kristus adalah Allah yang hidup dan berkarya terus. Alkitab berkata bahwa "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya." (Ibrani 13:8).

Allah begitu luar biasa dan penuh dengan kreativitas. Dahulu Dia melakukan mujizat: yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang timpang berjalan, yang sakit disembuhkan, yang sedih dihiburkan, yang berdosa diselamatkan, bahkan yang mati dibangkitkan. Kinipun, Dia sanggup melakukannya, bila Dia berkenan. Yakinlah. (Eddy Fances)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar