Paulus telah menginspirasikan tentang perubahan hidup total kepada kita. Karena itu mari kita lihat bersama apa rahasianya. Sebelum menjadi rasul, Saulus adalah seorang penganiaya jemaat dan tekun melaksanakan hukum Taurat, “tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat” (Flp. 3:6). Tetapi ia berubah menjadi Paulus, yang urusan sehari-harinya adalah memelihara semua jemaat (2Kor. 11:28) dan mengajarkan pada kita tentang Taurat yang sebenarnya adalah sunat hati (Rm. 2:29).
Apa yang telah mengubahkan Saulus menjadi Paulus? Kis. 9:1-18 menceritakan pada kita bagaimana detik-detik pertama ia percaya Tuhan yang merupakan awal mula ia bisa berubah. Tetapi tidak berhenti di tahap bertemu dengan Tuhan saja. Perjalanan rohaninya mengungkap pada kita tentang 3 tahap perubahan dalam kehidupannya:
1. Percaya. Saulus bertemu dengan Tuhan dan menjadi percaya kalau Kristus adalah Tuhan (Kis. 9:5).
2. Menyerahkan diri. Ia menyerahkan diri dan dibaptis (Kis. 9:18) tanda ia menjadi pengikut Kristus.
3. Mati. Ini tahap yang terakhir di mana ia mengalami kematian dan bukan lagi ia yang hidup melainkan Kristus yang hidup di dalamnya Gal. 2:20.
Tiga tahapan ini telah Paulus lewati sehingga ia bisa berubah dari yang dulunya seorang penganiaya jemaat menjadi seorang yang memelihara jemaat. Dari yang dulunya seorang yang secara lahiriah melaksanakan hukum Taurat, menjadi seorang yang mengajarkan tentang sunat hati. Rahasia perubahan seseorang adalah Kristus yang hidup di dalam dirinya. Ternyata bukan hasil usaha Paulus semata-mata atau kekuatan niatnya yang membuat ia berubah. Ini semua karena Kristus yang berkarya di dalam hidupnya. Sudahkah kita biarkan Tuhan hidup di dalam kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar